Terhunus pedang asmara bermata dua
Menyisahkan kepedihan di balik cerita
Ada dahaga mendera di cela nista
Halalkan kehendak demi meraih cita
Pedang asmara tidak mengenal tempat
Sekali terhunus timbulkan siluet pekat
Mendera tajam hadirkan sejuta laknat
Menuruti kehendak demi meraih pikat
Pedang asmara memang cukup indah
Berlabur manik penghempas kuncup gelisah
Lekuknya indah menawan penuh wibawa
Ciptakan rasa bangkitkan kemelut dahaga
Keringnya amanah tiada pernah sadar
Menikmati ikatan nyata telah terikrar
Memuja tajamnya selarik ujung goresan
Sekali terluka, pedihnya tak tersembuhkan
Kerudung anggunmu bukanlah pajangan
Pembatas akhlak mencerminkan perbuatan
Sia-sia hijabmu hanya tuk meraih segan
Memoles diri sekedar menutupi kebrutalan
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Menyisahkan kepedihan di balik cerita
Ada dahaga mendera di cela nista
Halalkan kehendak demi meraih cita
Pedang asmara tidak mengenal tempat
Sekali terhunus timbulkan siluet pekat
Mendera tajam hadirkan sejuta laknat
Menuruti kehendak demi meraih pikat
Pedang asmara memang cukup indah
Berlabur manik penghempas kuncup gelisah
Lekuknya indah menawan penuh wibawa
Ciptakan rasa bangkitkan kemelut dahaga
Keringnya amanah tiada pernah sadar
Menikmati ikatan nyata telah terikrar
Memuja tajamnya selarik ujung goresan
Sekali terluka, pedihnya tak tersembuhkan
Kerudung anggunmu bukanlah pajangan
Pembatas akhlak mencerminkan perbuatan
Sia-sia hijabmu hanya tuk meraih segan
Memoles diri sekedar menutupi kebrutalan
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar