Peringatan keras untukmu wahai Dhimas
Kau tetap pertapa linglung yang kurang waras
Di mana, letak tindak berlampan bringas
Yang selalu merinai langkah dengan ganas
Di mana, letak tindak berlampan bringas
Yang selalu merinai langkah dengan ganas
Lakukan pencerminan diri melalui kedua telapak tanganmu
Laksanakan segala beban kupasan dengan membuka matamu
Agar pijaran penjabaran bisa mengurai segala cumbu
Menoreh pancaran kisah tanpa terjeda oleh waktu
Laksanakan segala beban kupasan dengan membuka matamu
Agar pijaran penjabaran bisa mengurai segala cumbu
Menoreh pancaran kisah tanpa terjeda oleh waktu
Biarkan bara api jeri payahmu itu !!
Menyamarkan segala watak aslimu
Menunda rintisan perjalanan waktu
Lengahkan segala keindahan berbias semu
Menyamarkan segala watak aslimu
Menunda rintisan perjalanan waktu
Lengahkan segala keindahan berbias semu
Diri ini memang insan tak memiliki tekad
Yang tiada pantas menerima segala iktikad
Dalam langkah senantiasa bertindak tiada beradab
Jauh dari titah, abaikan sebelenggu azab
Yang tiada pantas menerima segala iktikad
Dalam langkah senantiasa bertindak tiada beradab
Jauh dari titah, abaikan sebelenggu azab
Jangankan biarkan sesuatu yang kau sentuh itu
Sia-sia terbakar hanya karena sebongkah hasrat semu
Menoreh luka keinginan laksana di dera sembilu
Hanyut sadar dengan segala pancaran bujuk rayu
Sia-sia terbakar hanya karena sebongkah hasrat semu
Menoreh luka keinginan laksana di dera sembilu
Hanyut sadar dengan segala pancaran bujuk rayu
Jangan biarkan hal yang tercipta !!
Hanya karena terlena dengan tipu daya
Hanyutkan impian tanpa memiliki asa
Agar cerminan yang tercipta bisa iringi gelak tawa
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Hanya karena terlena dengan tipu daya
Hanyutkan impian tanpa memiliki asa
Agar cerminan yang tercipta bisa iringi gelak tawa
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar