Kusuntingkan bunga mawar merah
Di sela rambutmu yang terurai basah
Tangkainya membuat jemariku berdarah
Goresan pedih menyulut api gairah
Menuntun bait rinduku setia berkisah
Darah menetes mempertajam rindu
Senyum tulus iringi kisah berlabur sendu
Kesetiaan ini akan kutanam di jantungmu
Sampai kau melupakan waktu berlalu
Merenguk kemesraan dengan wajah tersipu
Sambut hadirku dengan senyum merona
Bercumbu mesra meredam gelora
Ciptakan kisah di antara api asmara
Agar kau selalu merasakan dahaga
Agar tak lagi kudengar debarannya
Semerbak wangi nafasmu menerpa
Hembuskan api cinta nan membara
Akan kugores nadimu dengan durinya
Pedihnya merasuki sukma meracuni jiwa
Luruhkan angkuhmu, lunglai tak berdaya
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Di sela rambutmu yang terurai basah
Tangkainya membuat jemariku berdarah
Goresan pedih menyulut api gairah
Menuntun bait rinduku setia berkisah
Darah menetes mempertajam rindu
Senyum tulus iringi kisah berlabur sendu
Kesetiaan ini akan kutanam di jantungmu
Sampai kau melupakan waktu berlalu
Merenguk kemesraan dengan wajah tersipu
Sambut hadirku dengan senyum merona
Bercumbu mesra meredam gelora
Ciptakan kisah di antara api asmara
Agar kau selalu merasakan dahaga
Agar tak lagi kudengar debarannya
Semerbak wangi nafasmu menerpa
Hembuskan api cinta nan membara
Akan kugores nadimu dengan durinya
Pedihnya merasuki sukma meracuni jiwa
Luruhkan angkuhmu, lunglai tak berdaya
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar