Serpih imaji terangkai tiada terjeda
Tertuang aksara berhias benih papa
Memintal bait hanya berbingkai lara
Karena aku, hanyalah hamba sahaya
Ringkik raga terhiasi segumpal asa
Menoreh ungkap, sajak tiada bermakna
Senjaku sudah terkubur tanpa pusara
Terkenang duka, melabur relung jiwa
Tiada guna asa hiasi sekujur tubuh
Bara keinginan menggunung terlihat lusuh
Raga berdiri tegar seakan tanpa ruh
Ku coba tetap berdiri meski tak tangguh
Asaku berlinang tiada temukan dermaga
Raih sauh, nyata hanya menuai duka
Ku coba menapak di hamparan masa
Namun, raga rapuh tetap terdera hina
Tertuang aksara berhias benih papa
Memintal bait hanya berbingkai lara
Karena aku, hanyalah hamba sahaya
Ringkik raga terhiasi segumpal asa
Menoreh ungkap, sajak tiada bermakna
Senjaku sudah terkubur tanpa pusara
Terkenang duka, melabur relung jiwa
Tiada guna asa hiasi sekujur tubuh
Bara keinginan menggunung terlihat lusuh
Raga berdiri tegar seakan tanpa ruh
Ku coba tetap berdiri meski tak tangguh
Asaku berlinang tiada temukan dermaga
Raih sauh, nyata hanya menuai duka
Ku coba menapak di hamparan masa
Namun, raga rapuh tetap terdera hina
Merapatkan kata
Bercerminkan makna
Bermadahkan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar