Aku hanyalah sekeping kalbu semu
Jasadku lunglai tersendak penikmat candu
Usiaku terabaikan di kala meniti waktu
Jejak langkah tertempuh tiada pernah luru
Kala keheningan malam hadir tuk memikat
Hasratpun seakan sirna tuk bermunajat
Keinginan hati seolah runtuh tiada menapak
Malam-pun jadi kelam tanpa sajian rakaat
Keyakinan tuk menghadap kini telah sirna
Tergerus waktu menikmati sajian noda
Malam melangkah terpenuhi dengan cerca
Rasa meratap, jiwa tak lagi bisa meronta
Sajian hamparan dunia sungguh menggoda
Kunikmati usapannya dengan segenap jiwa
Tiada mungkin hati berpaling meraih mesra
Membuai belenggu sadar tanpa ada jeda
Keindahanmu sungguh menghanyutkan
Niat berpasrah, tiada lagi ada lampan
Kesadaran diri kini telah tergadaikan
Demi raih suka, menerjang segala aturan
Jasadku lunglai tersendak penikmat candu
Usiaku terabaikan di kala meniti waktu
Jejak langkah tertempuh tiada pernah luru
Kala keheningan malam hadir tuk memikat
Hasratpun seakan sirna tuk bermunajat
Keinginan hati seolah runtuh tiada menapak
Malam-pun jadi kelam tanpa sajian rakaat
Keyakinan tuk menghadap kini telah sirna
Tergerus waktu menikmati sajian noda
Malam melangkah terpenuhi dengan cerca
Rasa meratap, jiwa tak lagi bisa meronta
Sajian hamparan dunia sungguh menggoda
Kunikmati usapannya dengan segenap jiwa
Tiada mungkin hati berpaling meraih mesra
Membuai belenggu sadar tanpa ada jeda
Keindahanmu sungguh menghanyutkan
Niat berpasrah, tiada lagi ada lampan
Kesadaran diri kini telah tergadaikan
Demi raih suka, menerjang segala aturan
Merapatkan kata
Bercerminkan makna
Bermadahkan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar