Jelas hamparan tergambar di lembah
Legak legok terpenuhi aral di depan
Laju langkah tapak niat tiada patah
Walau kabut hadir penuh dengan sapaan
Rasa terhempas saksikan kendala
Tersirat nasehat penuh makna
Namun semua terasa sia-sia
Terbelenggu keinginan pikir semata
Sungguh kasihan rasa jalangmu itu
Tanpa sadar, kau persembahkan malu
Kau usapkan kotoran di wajahku
Namun kau tetap mengurai senyum sipu
Sungguh picik padangan sejatimu
Ucap beredar tak pernah kau tepati
Dengan jumawa, kau lempar malumu
Menodai titah dalam keinginan naluri
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Legak legok terpenuhi aral di depan
Laju langkah tapak niat tiada patah
Walau kabut hadir penuh dengan sapaan
Rasa terhempas saksikan kendala
Tersirat nasehat penuh makna
Namun semua terasa sia-sia
Terbelenggu keinginan pikir semata
Sungguh kasihan rasa jalangmu itu
Tanpa sadar, kau persembahkan malu
Kau usapkan kotoran di wajahku
Namun kau tetap mengurai senyum sipu
Sungguh picik padangan sejatimu
Ucap beredar tak pernah kau tepati
Dengan jumawa, kau lempar malumu
Menodai titah dalam keinginan naluri
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar