Dikala engkau dipandang lemah
Engkau hanya tersenyum ramah
Ketika engkau tertekan dan tertindas
Engkau hanya pasrah penuh ikhlas
Tanpa ada dendam tuk membalas
Mengenalmu adalah suatu ujian
Memilikimu juga merupakan kebahagiaan
Waktu tersita demi menuruti kejengkelan
Terkadang diri ini tak luput dari kekesalan
Kadang pula bersantun dengan kemesraan
Jujur ku akui dengan sepenuh jiwa
Engkau memang makluk teraneh didunia
Engkau amat pintar memainkan sandiwara
Satu sisi, engkau meminta kejujuran nyata
Sisi yang lain, engkau suka main rahasia
Aku tak pernah benci padamu wahai wanitaku
Tanpa kamu, duniaku terasa semu
Adanya kamu, alamku seakan mati kutu
Engkau seperti surga didalam hidupku
Terkadang juga, menjadi neraka bagiku
Merapatkan kata
Bercerminkan makna
Bermadahkan rasa
Engkau hanya tersenyum ramah
Ketika engkau tertekan dan tertindas
Engkau hanya pasrah penuh ikhlas
Tanpa ada dendam tuk membalas
Mengenalmu adalah suatu ujian
Memilikimu juga merupakan kebahagiaan
Waktu tersita demi menuruti kejengkelan
Terkadang diri ini tak luput dari kekesalan
Kadang pula bersantun dengan kemesraan
Jujur ku akui dengan sepenuh jiwa
Engkau memang makluk teraneh didunia
Engkau amat pintar memainkan sandiwara
Satu sisi, engkau meminta kejujuran nyata
Sisi yang lain, engkau suka main rahasia
Aku tak pernah benci padamu wahai wanitaku
Tanpa kamu, duniaku terasa semu
Adanya kamu, alamku seakan mati kutu
Engkau seperti surga didalam hidupku
Terkadang juga, menjadi neraka bagiku
Merapatkan kata
Bercerminkan makna
Bermadahkan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar