Diamlah, jangan lagi kau berisik
Lontaran aksara usilmu tajam mengusik
Simpanlah segala madah kepura-puraan
Pendamlah segala taktik pembodohan
Bulan tetaplah akan menjadi bulan
Terpenuhi bias cahaya keanggunan
Tak mungkin, bulan bisa berganti matahari
Apalagi menyamai sinarnya yang merajai
Bulan terkesan indah mempesona
Merinai kisah merajut dawai asmara
Matahari merambat terlalu kejam
Memuai bebas, sinar laksana di rajam
Kau ibarat bulan penuh keindahan
Sinarmu merambat manja penuh kepalsuan
Aku hanyalah matahari berwajah jahat
Sinarkupun terasa panas berpeluh penat
Nikmati sinarmu dengan kepura-puraan
Rasakan pesonamu dengan buaian
Agar kau merasa tenang tak tergantikan
Menikmati buah aksara yang kau tanamkan
Jangan ganggu aku dengan sejuta ulasan
Jangan usik aku dengan berbagai keluguan
Aksara pembodohan dirimu sudah terjabarkan
Bila kau teruskan, pasti akan kuhancurkan
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Lontaran aksara usilmu tajam mengusik
Simpanlah segala madah kepura-puraan
Pendamlah segala taktik pembodohan
Bulan tetaplah akan menjadi bulan
Terpenuhi bias cahaya keanggunan
Tak mungkin, bulan bisa berganti matahari
Apalagi menyamai sinarnya yang merajai
Bulan terkesan indah mempesona
Merinai kisah merajut dawai asmara
Matahari merambat terlalu kejam
Memuai bebas, sinar laksana di rajam
Kau ibarat bulan penuh keindahan
Sinarmu merambat manja penuh kepalsuan
Aku hanyalah matahari berwajah jahat
Sinarkupun terasa panas berpeluh penat
Nikmati sinarmu dengan kepura-puraan
Rasakan pesonamu dengan buaian
Agar kau merasa tenang tak tergantikan
Menikmati buah aksara yang kau tanamkan
Jangan ganggu aku dengan sejuta ulasan
Jangan usik aku dengan berbagai keluguan
Aksara pembodohan dirimu sudah terjabarkan
Bila kau teruskan, pasti akan kuhancurkan
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Mengusik penuh selidik
BalasHapusTanpa ragu iri membisik
Serdadu membelot penuh intrik
Semua barisan mendengkur berisik