Dilubuk kelam keremangan seutas jiwa
Aku larung impian nyata telah sirna
Bersama setetes benih cinta membara
Kuhanyutkan rasa di tepian gemuruh noda
Gelombang senyum ejekan, hadir menyapa
Mencemooh geladak rindu yang terlunta
Ada keretakan geram di setiap sisinya
Menunggu kehancuran yang siap menjelma
Bias setiamu hanya selembar layar bekas
Arahkan kemudi tanpa memiliki tuas
Pada hembusan bayu rindumu terhempas
Abaikan kompas peniti masa terhias
Impian mencapai dermaga telah kandas
Menelantarkan perahu tulus di laut lepas
Terombang-ambing sesaat abaikan dahaga
Menikmati dera ombak bergelombang dusta
Jiwaku terhempas oleh badai asmara
Menyeret perahu setiaku ketepian delta
Rasa kecewa kerap kali hadir memintal
Makin lengkap, bila bercumbu dengan ajal
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar