Gelap merambat hati terkukuh
Dingin menjelma rasa terlihat angkuh
Jiwa merontah tanpa terdengar keluh
Derita merebak laksana butiran peluh
Harapan bersemi tak lagi terbakar
Impian musnah laksana butiran kelakar
Yang tertinggal hanyalah gumpalan dahak
Lama mengganjal, tetap tak tampak
Hujaman belati dusta yang kurasa
Tak henti-hentinya mendera
Menikam berulang di relung jiwa
Menggores luka mengangah disetiap masa
Tiada lagi derai air mata yang keluar
Senyum terhias hanya untuk penawar
Rasa ini sudah lama terasa hambar
Di setiap melangkah terkesan santar
Dingin menjelma rasa terlihat angkuh
Jiwa merontah tanpa terdengar keluh
Derita merebak laksana butiran peluh
Harapan bersemi tak lagi terbakar
Impian musnah laksana butiran kelakar
Yang tertinggal hanyalah gumpalan dahak
Lama mengganjal, tetap tak tampak
Hujaman belati dusta yang kurasa
Tak henti-hentinya mendera
Menikam berulang di relung jiwa
Menggores luka mengangah disetiap masa
Tiada lagi derai air mata yang keluar
Senyum terhias hanya untuk penawar
Rasa ini sudah lama terasa hambar
Di setiap melangkah terkesan santar
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar