Ku mengenalmu bukan sebagai pohon
Ku kagumi dirimu bukan karena buah
Ku merindukanmu, saat kau menjadi tunas
Setangkai wujud dirimu, menyita ingatan
Selalu ku renungkan saat merawat
Selalu ku nikmati saat menjaga
Bagiku, kau tetaplah buah khuldi
Buah perjanjian yang selalu ku nikmati
Buah pencerminan tuk mengais titah
Tiada kehancuran yang ku takutkan
Tiada pengasingan yang ku rasakan
Tanpa kehendak, hadirmu tak akan terjamak
Keanggunanmu, kerap menyibak keraguan
Keluwesanmu, selalu memijarkan pesona
Kemanjaanmu pula, acapkali hanyutkan sadar
Kau pemetik sejuta semangat
Kau menyimpan segenggam misteri
Kau juga melapangkan segala petaka
Karena engkaulah !!
Maklhuk terindah yang tercipta istimewa
Cermin sisi lain dari rusuk yang hilang
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Ku kagumi dirimu bukan karena buah
Ku merindukanmu, saat kau menjadi tunas
Setangkai wujud dirimu, menyita ingatan
Selalu ku renungkan saat merawat
Selalu ku nikmati saat menjaga
Bagiku, kau tetaplah buah khuldi
Buah perjanjian yang selalu ku nikmati
Buah pencerminan tuk mengais titah
Tiada kehancuran yang ku takutkan
Tiada pengasingan yang ku rasakan
Tanpa kehendak, hadirmu tak akan terjamak
Keanggunanmu, kerap menyibak keraguan
Keluwesanmu, selalu memijarkan pesona
Kemanjaanmu pula, acapkali hanyutkan sadar
Kau pemetik sejuta semangat
Kau menyimpan segenggam misteri
Kau juga melapangkan segala petaka
Karena engkaulah !!
Maklhuk terindah yang tercipta istimewa
Cermin sisi lain dari rusuk yang hilang
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar