Tiada bosankah kau berpijak dusta !!
Merangkai kata hanya tuk mendera luka
Madahmu sudah tak lagi bisa diraba
Menghias tulus, namun tetap terselip dusta
Kau tiada pernah merasakan luka menganga
Yang setiap hari hadir dengan secerca dera
Yang kau rasakan hanya kepuasan jiwa
Abaikan segala penutup sebagai dermaga masa
Seberapa berat kau menanggung derita
Yang kau rasakan teramat jauh dari nyata
Uraianmu sejuk menebarkan butiran pesona
Sekali rasa ini lengah, tipu muslihatmu hadir meraba
Pijakan demi pijakan ulasan katamu sudah basi
Nyata bermajas tulus, namun tak bisa tertapaki
Dahagamu tiada pernah susut mengupas jati diri
Melabur keculasan, dengan sejuta keindahan janji
Sungguh, saat ini kau tak pernah terganti !!
Keindahan yang kau tanam, rasanya sudah terpatri
Memang, sungguh teramat bodoh diri ini !!
Sering terdustai, namun tetap menanti sepenuh hati
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Merangkai kata hanya tuk mendera luka
Madahmu sudah tak lagi bisa diraba
Menghias tulus, namun tetap terselip dusta
Kau tiada pernah merasakan luka menganga
Yang setiap hari hadir dengan secerca dera
Yang kau rasakan hanya kepuasan jiwa
Abaikan segala penutup sebagai dermaga masa
Seberapa berat kau menanggung derita
Yang kau rasakan teramat jauh dari nyata
Uraianmu sejuk menebarkan butiran pesona
Sekali rasa ini lengah, tipu muslihatmu hadir meraba
Pijakan demi pijakan ulasan katamu sudah basi
Nyata bermajas tulus, namun tak bisa tertapaki
Dahagamu tiada pernah susut mengupas jati diri
Melabur keculasan, dengan sejuta keindahan janji
Sungguh, saat ini kau tak pernah terganti !!
Keindahan yang kau tanam, rasanya sudah terpatri
Memang, sungguh teramat bodoh diri ini !!
Sering terdustai, namun tetap menanti sepenuh hati
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar